KIAT SUKSES MENEMBUS DUNIA KERJA

KIAT SUKSES MENEMBUS DUNIA KERJA

Seminar yang berjudul “KIAT SUKSES MENEMBUS DUNIA KERJA” ini diselenggarakan oleh Mahasiswa Semester 4 untuk memenuhi Tugas Kelompok mata kuliah Komunikasi Bisnis  .

Hadir sebagai pembicara dalam acara ini adalah dua orang narasumber, Agnes Arum Budiana S.Pd, M.Pd
selaku Adjudicator of ITEO, English Lecturer dan Ismail Alim S.H selaku HR & GA, Legal Officer & Advokat. Selain itu, hadir pula ibu Aries Setyani Wahyu Prasetyawati, S.P., M.M.. Selain berbagi cara untuk bisa menembus dunia kerja para pembicara juga bercerita tentang masa kuliahnya dahulu dan tips-tips agar bisa bekerja dengan baik. Para peserta yang sebagian besar mahasiswa  ini sangat antusias terhadap penjelasan mereka.

Agnes Arum Budiana S.Pd, M.Pd ketika kuliah  menyadari bahwa jika hanya mengandalkan kemampuannya saja, ia pasti sulit mencari kerja. Ini akhirnya yang memotivasi Agnes untuk belajar pemrograman sebagai nilai tambah. “Sering saya tidak ikut kuliah karena belajar komputer di rumah,” jelasnya. Berkat kemahirannya di bidang ini, ia bisa diterima bekerja sebelum lulus. “Menurut saya ijasah itu perlu dalam mencari kerja tapi bukan hal yang utama” jelas Agnes.

Kedua pembicara  ini mengaku bahwa budaya di dunia kerja berbeda dengan ketika masa kuliah.

Menurut Ismail Alim S.H, umumnya bagian paling penting dalam melamar pekerjaan adalah surat lamaran dan saat interview. “Surat lamaran itu seperti mewakili diri kita,” jelas nya. “Terkadang kita perlu membuat surat lamaran yang berbeda. Bila ada surat lamaran yang berbeda tentu pihak perusahaan akan berhenti sejenak dan memperhatikan surat lamaran kita itu,” lanjutnya.

Tahapan selanjutnya yang menentukan adalah interview. “Banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari cara masuk ruangan gaya bicara hingga kebiasaan kecil seperti gerakan tangan. Selain itu kita juga harus punya pengetahuan tentang perusahaan itu dan produk produknya,” jelas Ismail Alim S.H .

“Namun bila yang melakukan perekruitan bukan perusahaan itu sendiri tapi suatu konsultan khusus maka yang biasanya menentukan adalah tes psikologi,” jelas Ismail Alim S.H. Dalam tes psikologi ini biasanya yang dinilai adalah grafik kita dalam menjawab soal. “Grafik yang menurun menunjukkan kondisi psikis kita yang lemah. Karena itu usahakan agar grafik kita tidak turun drastis,” jelasnya.

Bila gagal dalam mengirim lamaran, para pembicara ini menganjurkan untuk tidak mudah putus asa.  Sementara itu, Agnes Arum Budiana S.Pd, M.Pd menyarankan agar kita juga mengevaluasi surat lamaran kita. “Biasanya kita langsung memakai surat lamaran lama kita tanpa melihat kepada perusahaan apa lamaran itu ditujukan,” ujarnya serius.

Lebih lanjut, bila sudah diterima bekerja, hendaknya berusaha menyukai pekerjaan itu, melakukannya dengan profesional, terutama dalam masa percobaan pada bulan-bulan pertama bekerja. “Jangan sampai nantinya kita pindah-pindah pekerjaan seperti kutu loncat,” ujar Agnes Arum Budiana S.Pd, M.Pd mengakhiri pembicaraan (ver/1juli)